Ads 468x60px

Haji Misbach: Antara Islamisme dan Komunis

“… di mana-mana golongan Rajat Misbach mempoenjai kawan oentoek melakoekan pergerakannya. Tetapi didalem kalangannya orang-orang jang mengakoe Islam dan lebih mementingkan mengoempoelken harta benda daripada menolong kesoesahan Rajat, Misbach seperti harimau didalem kalangannya binatang-binatang ketjil. Kerna dia tidak takoet lagi menyela kelakoeannja orang-orang yang sama mengakoe Islam tetapi selaloe mengisep darah temen hidoep bersama.”


Mungkin di dalam sejarah bangsa Indonesia tokoh ini tidak akan pernah seterkenal seperti tokoh- tokoh golongan kiri lainnya seperti Tan Malaka maupun Semaon namun dari pemikirannya terlahir sebuah paham keagamaan yang mampu progresif dan memiliki nilai kebangsaan untuk melakukan gerakan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan pada masa kolonial Belanda.

R.A. KARTINI: Sebuah Biografi




“Hidup ini patut kita hayati! Bagaimana kita mau menang kalau kita tidak berjuang lebih dahulu? Dan dengan bergulat kita memperoleh kekuatan. Dan dengan tersesat-sesat kita menemukan sebuah  jejak (Surat Kartini)”
Pada seputaran bulan April sudah dapat dipastikan di sekolah-sekolah baik negri maupun swasta sering diadakan kontes pakaian adat kebaya antar siswa. Mengapa demikian? Tanggal 21 April, Indonesia memperingati lahirnya seorang sosok wanita yang merupakan tokoh wanita yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Kartini, sosok wanita yang menjadi sumber inspirasi bagi para wanita untuk mendapatkan kesamaan derajat dan kedudukan dengan kaum pria, bebas mengekspresikan dirinya, bebas memperoleh pendidikan tinggi tanpa batas, bebas sebebas yang dilakukan laki-laki. Pada masa sekarang, pembahasan tentang Kartini seakan tidak akan pernah habis.
 

Statistik

LINK

Universitas Sanata Dharma

Jalan Affandi, Mrican Tromol Pos 29

Yogyakarta

Yahoo! Messenger